A.
Bioteknologi Penyuburan Diperlukan Untuk Tumbuh-Kembang Tanaman
Revolusi hijau dengan mengandalkan pupuk dan pestisida
memiliki dampak negatif dalam kesuburan tanah yang berkelanjutan dan mutasi
yang tidak diinginkan. Lahan yang terus
dipupuk dengan Urea (N) cenderung menampakkan respon kesuburan tanaman seketika, tetapi berdampak
pada cepat habisnya bahan organik tanah karena memacu berkembangnya dekomposer
dan bahan organik sebagai sumber makanan mikroba lain habis. Akibatnya disamping hilangnya mikroba
pengendali keseimbangan daya dukung kesuburan tanah, pemupukan kimia yang terus
menerus menyebabkan tumpukan residu yang memebihi daya dukung lingkungan yang
jika tidak terurai akan menjadi “racun tanah” dan tanah menjadi “Sakit”.
Ion-ion yang tidak seimbang di tanah tersebut cenderung menyebabkan tanah
menjadi masam dan berpengaaruh besar terhadap terhambatnya tumbuh kembang
tanaman.
Pemakaian Pestisida yang tidak terelakkan lagi cenderung
mempercepat rusak parahnya kesuburan tanah karena kematian mikroba pengendali
kesetimbangan alami tanah dan bahkan residunya dapat terbawa pada hasil panen
seperti residu DDT. Kebijakan pertanian
yang salah kelola tersebut mengakibatkan
kemerosotan mutu lahan terus terjadi sehingga dampak negatif
yang timbul lebih besar dari
manfaat sesatnya bagi pertanian yang berkelanjutan. Secara sederhana, rendahnya produktivitas
pertanian disamping karena faktor alam yang menjadi pembatas, rendahnya
produktivitas tanaman merupakan akibat dari penguasaan teknik budidaya yang
terbatas dan penerapan teknologi yang sepotong-sepotong, juga disebabkan
oleh teknologi yang kurang dapat dipahami pengguna sehingga
optimal/maximal sulit dapat dicapai.
Upaya mengembalikan keseimbangan alami melalui penyuburan organik terus
digalakkan melalui paket pertanian organik, tetapi banyak orang beranggapan
pertanian organik adalah pemakaian pupuk organik seperti kompos yang terasa
berat dalam penerapannya dan mahal yang belum tentu sesuai dengan peningkatan
produksinya. Pemanfaatan jasa
mikroba sinergistik yang mampu membuat
bahan organik alami di dalam tanah belum banyak dipahami, padahal kunci dari
kesuburan biologi (organik) dikendalikan oleh mikroba ini.
Teknologi mikrobial hayati komersial yang dikenalkan
dipasaran sebagian besar justru sebalinya mempercepat penurunan bahan organik
didalam tanah seperti EM-4. beberapa
teknologi sinergistik yang dikenalkan seperti CM-Series untuk tanaman Padi,
Mikoryza untuk Jagung, dan
bakteri-bakteri pelarut fosfat alam belum mampu menunjukkan hasil yang
memuaskan sehingga hilang dari pasaran kalah dengan penggunaan pupuk
kimia. Hal ini perlu disadari bahwa
masyarakat mengejar produktivitas dengan berbagai cara. Tantangan ke depan adalah perlunya teknologi
organik yang memiliki produktivitas lebih tinggi dari penggunaan pupuk kimia?
Teknologi hayati dapat menjawab tantangan di atas dan menjamin
kualitas dan lestarinya pertanian yang berkelanjutan, tetapi pada kondisi
seperti ini diperlukan bukti nyata dan pengawalan yang baik berikut kebijakan
yang kondusifnya. Hal ini dirasa perlu
untuk kembali ke keadaan seimbang semula dengan jalan melakukan rekayasa
alamiah. Keseimbangan alami dalam tanah secara nutrisional (kimia),
mikro-organisme dan tanaman (biologi), kondisi alam dan perlakuan manusia
(fisik) diciptakan agar dapat menunjang sebesar-besarnya pencapaian produksi
tanaman setinggi-tingginya tanpa mengganggu keseimbangan lestari ini harus
menjadi landasan bagi usaha pertanian tradisional maupun modern yang
berkelanjutan.
Telah diketahui bahwwa semua mikro-organisme unggul berguna
dapat diintroduksikan ke tanah dan
dapat diberdayakan agar mereka
berfungsi sebagaimana mestinya. Selain itu, sekumpulan mikro-organisme
diketahui menghuni permukaan daun dan ranting. Sebagian dari mereka ada yang
hidup mandiri, bahkan dapat menguntungkan tanaman. Ternyata diketahui beberapa
mikroorganisme tersebut melakukan
assosiasi dengan tanaman dan saling
memanfaatkan sekresi yang dihasilkan, dimana mikroba memanfaatkan sisa-sisa
nutrisi dan cairan mineral tanaman sedangkan mikroba menghasilkan sejumlah
senyawa dan energi, nutrisi organik intermediate yang dapat diserap langsung
dan dibutuhkan oleh tanaman untuk memacu metabolisme tumbuh-kembang yang
optimal-maksimal tanaman.
Prinsip-prinsip di atas telah
diungkapkan dalam kaidah-kaidah
penerapan pupuk Hayati Bio P 2000 Z.
(bersambung)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar